Sumber : Lanskap Keamanan Siber Indonesia 2024 oleh BSSN
>Yogyakarta, 24 Januari 2025> – Sepanjang tahun 2024, serangan siber terhadap Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Menurut laporan yang dirilis oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada Desember 2024, Indonesia menempati posisi sebagai salah satu dari lima negara teratas yang paling sering menjadi sasaran serangan siber di tingkat global. Kondisi ini menjadi alarm bagi pentingnya penguatan sistem keamanan digital, terutama bagi institusi yang mengelola data strategis.
>Berdasarkan data BSSN, jenis serangan yang paling sering terjadi meliputi ransomware, phishing, dan Distributed Denial of Service (DDoS), dengan sasaran utama pada infrastruktur penting nasional, lembaga pemerintahan, serta sektor bisnis. Dampaknya tidak hanya mengancam kerahasiaan dan integritas data, tetapi juga dapat menghentikan aktivitas operasional organisasi.
>Menanggapi situasi tersebut, CEO Widya Security, Alwy Herfian Satriatama, menegaskan bahwa kesadaran akan ancaman siber harus ditingkatkan. "Saat ini serangan siber bukan lagi sesuatu yang hipotetis. Ini adalah realita harian yang harus dihadapi semua organisasi. Mulai dari memperkuat infrastruktur digital, menerapkan kebijakan keamanan yang disiplin, hingga rutin melakukan pengujian keamanan seperti penetration testing, semuanya harus menjadi prioritas," ujar Alwy.
>
>Ia
juga menambahkan bahwa pendekatan keamanan siber tidak cukup hanya mengandalkan
teknologi. "Dibutuhkan kolaborasi, edukasi, dan partisipasi aktif dari
semua pihak. Di Widya Security, kami berkomitmen untuk mendampingi
perusahaan dalam memperkuat pertahanan digital mereka melalui layanan yang
menyeluruh," tutupnya.